Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Untuk Setenta Uno

Gambar
Untuk teman seperjuangan; Selamat membaca, kalian  pemakai seragam khas biru yang sebentar lagi pensiun. Akan lebih syahdu jika membaca sambil mendengar lagu Sheila On 7 - Kisah Klasik Untuk Masa Depan. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Untuk kalian, Setenta Uno. Untuk sekadar kenang. Hanya mengingatkan. Sebentar lagi yang benar-benar kehidupan baru dimulai. Tentang arti perjuangan, tentang arti kehidupan, tentang tak ada lagi rasa malas, rasa bodoamatan. 3 hari dibulan April nanti, perjuangan selama sekolah akan diperhitungkan. Sudah siap ? Harus siap ! Kita bisa !  Satu bulan lagi masa putih abu-abu pergi, dan mungkin tak akan kembali. Kita akan mendatangi masa dimana kita akan berdiri sendiri. Tanpa genggaman hangat yang menguatkan, tanpa nasihat yang membangkitkan, tanpa senyuman yang mengobatkan. Teman, jangan lupakan kenang. Tentang kita yang susah-senang bersama, tentang hukuman yang diberikan guru, tentang keseruan saat perayaan hari lahir kep

Edelweis Untuk Edelweis

Gambar
    Cahaya matahari masih setia masuk ke cela-cela jendela kamar milik perempuan bernama Edelweis Flora. Ia menyinari sepasang mata yang sayu akibat begadang menonton pertandingan bola kesayangannya. Cahaya memantul hidung mancungnya yang berminyak ketika kukuruyuk ayam membangunkan. Bibirnya menguap lebar sisa lelah semalam. Dan ia tampak cantik saat bangun pagi. Ia melihat sekitar dinding kamarnya. Banyak foto bunga abadi dari kekasihnya. Ia menyukai bunga yang namanya sama dengan namanya. Edelweis. Ia melihat lagi sekeliling kamarnya. Masih memperhatikan dindingnya. Banyak harapan yang dituliskan didinding kamarnya. Salah satunya adalah harapan untuk sembuh dari penyakitnya.    Pagi ini bahagia menghampiri dirinya. Tim bola kesayangannya menang dari pertandingan semalam pun ada bahagia yang lain: ini hari jadi ia dengan kekasihnya. Di setiap hari jadinya, biasanya pagi hari atau tepat jam 12 malam lelaki yang ia cinta datang kerumahnya. Mengetuk pintu kamarnya, lalu memberik