Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Kita (pernah memulai, lalu selesai)

Tuan, ijinkanku merayakan patah hati dengan tulisan yang diketik oleh kedua ibu jari dilayar ponsel pribadi. Ini perihal kita, yang pernah memulai-lalu-selesai. Kita adalah ego paling keras yang saling berlawanan menyembunyikan kerinduan, lalu mengatasnamakan kebencian, padahal kita, aku dan kau hanya membutuhkan satu hal; mengikhlaskan. Kita adalah amarah yang belum sempat diluapkan. Menjadi satu, menjelma keasingan yang kita simpan dalam tiap-tiap makna kesendirian. Kita adalah sepi yang berusaha meramaikan isi hati. Menghibur diri dengan ketawa-ketiwi berharap semesta mengilhami, bahwa kita butuh obat pengusir sedih. Kita adalah takdir yang berkata lain. Berusaha menggapai opini-opini tentang hidup bersuami istri, tapi nyatanya berakhir dengan hubungan yang lamanya bisa dihitung jari. Kita adalah jarak yang memisahkan. Meminta kepada Tuhan agar kilometer dapat mendamaikan suasana ketika kekasih jauh dari pandangan mata, kemudian Tuhan memutuskan untuk menjauhkan kita selamanya